Juang Berkhianat?
Bergerak, tiada tepi, terus bertransisi, tak berfikir: "Siapa yang kutinggal di belakang?" Ribuan bajingan, ribuan ambisi, puluhan realisasi tertinggal di belakang. Aku sang waktu, perebut ambisi-ambisi tak bena, walau bergandeng sesal. Maka pikirlah sendiri! Aku saksi bisu dari kau, impian, juang, harapan yang berlalu. Dan fantasi yang kau terap tak perlu berpikir, "Hah, ini mustahil karena aku siapa?" Tapi bertanyalah, "Aku selalu begini?" Juang, takkan sudi menyanding khianat sekalipun harsa mimpi tak terangan. Ia selalu berwujud, tak sudi hirap, dan kembali datang saat terpikir, "Ahh, ini pernah kulalui dulu." Karena, waktu berderap membawa mahligai angan, bersanding dersik bayu nestapa, yang berkorelasi dalam marcapada hidup Maka, kemana selanjutnya? melangkah menuju asa, dengan juang. Tak perlu lelah, Ia, takkan berkhianat. (Hari Rabu Sesal, 30 November 2022)