Menang Karena-Nya

Duka, takut, sedih, manusia mana yang mampu menghindarinya? Tak ada. Dengan begitu hidupmu terasa tak adil? Tergantung, kepada siapa kau tujukan hidup ini. 


Kembali kepada kenapa kita diciptakan, tentu kau tahu betul apa maksudku: ibadah. Kepada siapa? Kamu pun tahu betul ialah kepada Allah Swt. Untuk apa? Ini yang kadang kali luput, yaitu mengembalikan diri sepenuhnya pada-Nya.

***

Kawan. Setelah kau ingat apa tujuanmu hidup di dunia ini, maka kau memahami sesuatu. Duka, akan terasa ringan ketika kau mengembalikan setumpuk rasa itu kepada-Nya. 

Kenapa? Sebab kau tahu bahwa Sang Pemilik Urusan pasti memberimu setumpuk berkah dan rahmat dari-Nya. Setumpuk duka dibalas setumpuk berkah, Allah maha penyayang. Lihat dan amatilah ayat-Nya dalam surat Al-Baqarah 156-157.


Tentang takut dan sedih, apa yang paling kau takutkan? Apa yang sedang kau sedihi? Jawablah cepat. Sudah? Tumpahkan semua di hadapan-Nya, segera setelah kau selesai membaca ini. Kemudian berjanjilah, kau benar-benar beriman kepada-Nya, kau benar-benar menghamba sepenuhnya kepada-Nya, kau akan jauhi segala yang tak disukai-Nya. 

Maka setelah kau melakukannya, Dia akan menurunkan ketenangan kepadamu, karena Dia yang Maha Perkasa berjanji, untuk memberi keamanan dari rasa takut dan sedih bagi siapapun yang menghamba kepada-Nya dengan keimanan di hatinya. Banyak kau temukan dalam ayat-ayat-Nya.

***

Kawan, kemenangan adalah ketika kau benar-benar berada di jalan-Nya. Kau bukan lagi orang yang terus merasa salah karena berbuat maksiat, kau menang atas dirimu. 

Sungguh, kegembiraan benar-benar akan kau rasakan ketika dekat dengan-Nya. Kau akan terus berpikir bahwa semua yang terjadi padamu adalah karena kasih-Nya. Kau gembira dan bahagia sebab kau tahu ke mana arah yang kau tuju.

Kawan, tulisan ini sepenuhnya adalah nasihat untuk diriku yang ingin kubagikan kepadamu. Aku mengajakmu, untuk terus saling mengingatkan tentang tujuan hidup kita. Sungguh, kadang kali aku terluput dari mengingat-Nya, semoga ketika kamu membaca ini, kamu mau mengingatkanku untuk selalu mengingat-Nya, sekalipun berbentuk doa.


(Ahad, 22 September 2024)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Fonologi - Bagian 1

Kesah Kisah