Fawaid Nusus - Bagian (Harusnya 2) 1
Fawaid Nusus - Bagian (Harusnya 2) 1
Dr. Thahir hafizahullah
(Jum'at, 23 Agustus 2024) - Part 1
Sebelumnya, penamaan judul halaman ini berbeda dengan tulisan sebelumnya tentang Fonologi. Hal ini tidak lain karena dalam teks-teks sastra, faedah mudah sekali didapat. Bahkan, dalam beberapa pelajaran lebih banyak faedahnya dibanding dengan pelajaran tertulisnya.
Kemudian soal kata "Harusnya 2" adalah karena memang tulisan ini ditulis dalam pertemuan ke-2 pelajaran teks-teks sastra.
Teks Sastra Andalusia
Semester 5 memang terjadwal untuk belajar teks sastra di masa Andalusia setelah sebelumnya telah tuntas pembelajaran tentang teks sastra di masa Jahiliah-Abbasiyah. Dr. Thahir menjelaskan dalam kesempatan ini tentang karakteristik dan keunggulan syair di masa Andalusia.
Sebelum masuk 2 pembahasan tersebut, secara singkat mari temani saya berdiskusi tentang Andalusia yang hal ini dibahas dalam pertemuan ke-1 bersama Dr. Thahir.
Tentang Andalusia
Andalusia kini dikenal dengan nama Spanyol yang terletak di Barat Daya Eropa. Ia disifati sebagai tempat yang memesona dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Para penyair banyak menulis tentang pemandangan-pemandangan di Andalusia dengan penuh ketakjuban.
Para sejarawan kemudian memercayai masa Andalusia sebagai masa keemasan. Kebudayaan luar banyak masuk ke dalamnya melalui jalur terjemah. Posisi Andalusia yang terletak di Eropa pun membuatnya terpengaruh dengan budaya di sana, namun corak Islamnya tidak pudar. Budaya Islam--khususnya dari apa yang tertinggal dari masa Abbasiyah--pada awal-awal masa Andalusia berdampak signifikan terhadap sastra. Para penyair Andalusia pun dijuluki sebagai "Penyair dari Timur" karena besarnya dampak Islam di sana.
Karakteristik Syair Andalusia
Ada beberapa karakteristik yang disebutkan, tapi saya coba tambahkan apa yang saya dapat dari tiap poinnya.
1. Keislaman memiliki dampak signifikan dalam pembuatan syair di masa ini. Hal ini yang kemudian menjadikan para penyair Andalusia disebut "para penyair dari timur" mengikuti letak geografis masa-masa Islam di tempat sebelumnya; Shadr Islam, Umawiyyah dan Abbasiyyah.
2. Para penyair memiliki kualitas penghayatan yang luar biasa. Hal ini membantu mereka untuk menulis apa yang mereka rasakan di kehidupan nyata. Kualitas ini juga dampak dari faktor lingkungan Andalusia yang indah dan memesona. Suguhan alam menjadikan penghuninya banyak menciptakan syair-syair tentangnya.
Maka benar yang dikatakan para pendahulu tentang syair sejak masa Jahiliyyah, bahwa suatu kaum akan dikenali sifat dan karakternya dengan membaca syair-syair karangan a'dha kaum tersebut.
Lebih lanjut Dr. Thahir menyebutkan bahwa seseorang adalah "anak dari lingkungan" (ابن البيئة). Kita ketahui bahwa sifat-sifat pada diri manusia bisa diturunkan dari orangtuanya.
3. Penduduk Andalusia memiliki kualitas penggambaran yang baik. Hal ini selaras dengan kualitas penghayatan mereka yang luar biasa terhadap alam. Hingga ketika 2 hal ini terelaborasi, terhasilkanlah karya yang indah.
Penggambaran yang baik menunjukkan kualitas kebahasaan mereka dalam ilmu balaghah luas biasa. Karena dalam belajar ilmu balaghah, kita tidak hanya belajar bentuk indah tulisan, tapi makna mendalam dari apa yang dikandungnya.
4. Senandung banyak tersebar di zaman ini. Hal ini pun didukung oleh kegemaran penduduk Andalusia dalam membuat syair Ghazal (rayuan) untuk menunjukkan kecintaan atau kerinduannya terhadap sesuatu.
5. Pandai membuat qawaafi (rima).
6. Tulus dalam bersyair. Para penyair masa ini, selain terkenal karena kecintaannya terhadap syair ghazal, mereka juga adalah orang-orang yang tulus dalam bersyair terutama ketika membuat syair untuk orang terkasih.
7. Dampak alam amat signifikan. Alam memberi banyak inspirasi dalam kepenulisan syair. Maka syi'ru al-tabii'ah (syair untuk mensifati alam) banyak berkembang. Namun yang berkembang bukanlah dalam bentuk qashiidaat melainkan dalam bentuk maqthuu'aat. Yang membedakan antara keduanya adalah panjang syairnya. Maqthuu'aat cenderung lebih sedikit ditambah dengan kesenangan penduduk Andalusia untuk bersenandung, membuat jenis ini banyak dibuat dan diminati.
8. Pandai memuji. Penduduk zaman ini amat senang dekat dengan khalifah. Syair-syair pujian (madh) banyak diungkapkan. Dr. Thahir menjelaskan bahwa hal ini bukan tanpa alasan. Para penyair banyak membuat pujian untuk mendapat penghargaan atau hadiah dari khalifah.
Selain memuji, mereka pun pandai merana, khususnya saat Andalusia tertaklukkan. Ritsaa' mudun akhirnya banyak dikarang oleh para penyair.
Komentar
Posting Komentar